Georeferencing Citra/Map digital pada ArcMap (ArcGIS)

Posted on October 9, 2010

1



A. PENGANTAR GEOREFERENCING
Georerencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang
belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan
proyeksi tertentu.
Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan ArcMap) pada
data raster adalah sebagai berikut:
A. Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan
proyeksi tertentu.

B. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan
diketahui nilai koordinatnya.
C. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah
dianggap benar.
Anda dapat membuat nilai koordinat tetap untuk data raster setelah
ditransformasi (proses georeferencing) dengan menggunakan perintah Rectify
pada Georeferencing toolbar. Sistem koordinat akan sama dengan koordinat
acuan yang dipakai.

Tahapan Georeferencing ini adalah tahapan awal dalam melakukan penggambaran/digitasi peta atau citra digital
B. LATIHAN GEOREFERENCING
1. Dengan Memasukan Titik koordinat Acuan

a. Menentukan sistem koordinat

Pada tulisan ini kita memakai sistem koordinat WGS GCS 1984, tapi sistem koordinat lain juga boleh di gunakan bergantung pada sistem apa yang ingin kita pakai.

Untuk menentukan sistem koordinat klik predefined==>geographic coordinate system==>world==>wgs 1984

sistem koordinat lain boleh anda coba asalkan sesuai dengan nilai koordinat pada citra digital atau peta digital nantinya

b. memasukkan citra digital atau peta digital

c. Masukkan nilai koordinat sesuai yang tertera pada citra maupun peta digital yang ada, untuk tutorial ini saya memakai sistem koordinat Geodetik

Klik tools add control point pada toolbar georeferencing kemudian arahkan pointer pada titik koordinatnya kemudian klik kiri lalu klik kanan, jangan sampai terjadi pergeseran setelah anda klik kiri karena akan mengurangi akurasi titik nantinya. setelah klik kanan maka akan muncul kolom berupa nilai x dan y. Nilai X merupakan bujur sedangkan Y merupakan lintang

d. Mengubah Nilai koordinat kedalam sistem decimal

untuk memasukkan nilai koordinat hal utama yang perlu di ketahui bahwa sistem koordinat yang kita masukkan haruslah berupa sistem koordinat dengan sistem bilangan desimal bukan sistem geodetik (derajat-menit-detik), jadi untuk memasukkannya kita merubahnya dulu caranya seperti gambar di bawah

secara sederhana rumus untuk mengubah sistem geodetik kedalam sistem desimal adala (Derajat+menit/60+detik/3600)

e. memasukkan nilai koordinat hasil konversi ke dalam sistem decimal

Masukkan nilai koordinat hasil konversi kedalam kedalam kolo x dan y sekali lagi X adalah kolom bujur sedangkan y adalah kolom lintang, khusus untuk lintang untuk membedakan nilai lintang utara dan selatan digunakan nilai minus (-) jadi untuk lintang utara nilainya tetap positif misalnya 5o LU maka kita tetap menuliskan 5, tetapi untuk lintang selatan di beri nilai minus misalnya 5o LS maka di tuliskan -5

f. Menyimpan data hasil georeferencing

Setelah semua titik di masukkan maka langkah selanjutnya menyimpan file hasil georeferncing

 

 

untuk menyimpan file hasil georeferencing, klik tool georeferencing pada georeferencing toolbar kemudian pilih update georeferencing atau rectify =

update georeferencing adalah penyimpanan data raster (citra atau peta digital) yang hanya menambahkan file sitem koordinat saja tanpa merubah bentuk file rasternya

rectify adalah penyimpanan data raster (citra atau peta digital) yang merubah file raster (citra atau peta digital) pada raster

=catatan=

titik koordinat minimal ada 2 untuk melakukan georeferencing.

 

Posted in: Tutorial